Albert Camus: Memberontak terhadap Kehidupan yang Absurd

Rp55.000

Albert Camus lahir di MondoviAljazair7 November 1913. Ia adalah seorang filsuf, sastrawan, dan esais kelahiran Aljazair keturunan Spanyol. Camus lahir di tengah-tengah kemiskinan. Ayahnya gugur setahun kemudian setelah kelahiran Camus di pertempuran Marne. Dari sekolah dasar, Camus mendapat beasiswa masuk ke sekolah menengah (1923-1930). Tahun 1933 Camus kawin, hanya bertahan satu tahun.

Camus kemudian menjadi wartawan dan menapakkan kakinya di dunia kesusastraan dengan menerbitakan L’Envers et l’Endroit (1937) yang terdiri dari lima cerita berisi perasaan kepahitan terhadap kehidupan. Ia meninggalkan Aljazair untuk melawat ke Eropa pada tahun 1938, dan kemudian menikah untuk kedua kalinya tahun 1940. Ketika Perang Dunia II meletus, ia melakukan perlawanannya dengan menjadi pemimpin redaksi Combat.

Camus selalu menunjukkan sikap terlibat pada setiap kejadian, dan itu semua tercermin dalam karya-karyanya.

Esai filsafatnya, Le Mythe de Sisyphe (1942) muncul mewakili absurditas. L’Etranger (1942), La Peste (1947) dan La Chute (1956) merupakan tiga novel yang berturutan dalam arti pengembangan ide spiritual Camus.

Tahun 1957 Camus menerima hadiah nobel sastra. Dalam pidatonya, ia mengemukakan pendirian kemanusiaannya yang luas dan sederhana. Baginya, seni bukanlah sebuah kegembiraan seorang diri, dan seorang seniman tidak bisa hidup tanpa keindahan. Seniman juga tidak mungkin melepaskan diri dari kelompok masyaraktnya. Ia berada di tengah-tengah keduanya. Camus adalah teman Jean Paul Sartre dan Simone de Beauvoir, filosof dan penulis termasyhur lainnya pada zamannya yang juga sosok eksistensialis.

Pada tahun 1960, Camus tewas dalam kecelakaan mobil di dekat Villeblevin, pada usia 46 tahun.[]

  • Penulis : Neni Suhaeni
  • Penerbit: Nuansa Cendekia
  • ISBN: 978-623-335-165-2
  • Ukuran: 14,5 x 21 cm
  • Tebal: 52 hlm

 

Categories: , , Brand:

Description

Buku "Albert Camus: Memberontak terhadap Kehidupan yang Absurd" merupakan analisis mendalam mengenai pemikiran filosofis dan karya sastra dari Albert Camus, seorang filsuf eksistensialis dan peraih Nobel asal Prancis, yang berpusat pada konsep Absurditas. Sinopsis ini mengupas bagaimana Camus, melalui karya-karyanya seperti L'Étranger dan Le Mythe de Sisyphe, menyadari adanya ketidaksesuaian fundamental antara kebutuhan manusia akan makna dan keheningan alam semesta yang dingin. Lebih lanjut, buku ini menjelaskan bahwa respon yang diajukan Camus terhadap absurditas bukanlah keputusasaan atau bunuh diri, melainkan melalui tindakan Pemberontakan (Revolt), yaitu sebuah afirmasi sadar terhadap nilai-nilai kemanusiaan, solidaritas, dan kebebasan di tengah kesia-siaan eksistensi.