Ali Syariyati: Cendekiawan Muslim Tercerahkan

Ali Syari’ati mungkin bisa disebut sebagai satu-satunya cendekiawan muslim paling revolusioner. Ali Syari’ati yang dijuluki Sang Raushanfikr (Pemikir Tercerahkan) adalah ideolog Revolusi Islam Iran yang gaungnya sangat besar itu. Menurut Ali Syari’ati, Islam dan teks suci seharusnya menjadi sumber kekuatan dan energi untuk melakukan pembebasan. Pembebasan di sini diartikan sebagai upaya untuk melawan segala bentuk kezaliman, penindasan, dan ketidakadilan; baik dalam konteks lokal, nasional, maupun internasional.

Menurut Ali Syari’ati, dalam sejarah, agama selalu berwajah dua, tergantung siapa yang menafsirkan dan mengekspresikannya. Ada agama “konservatif”, namun ada juga agama “progresif”.  Agama konservatif bernada memihak status-quo kekuasaan yang mapan, sementara agama progresif memberi energi kritis untuk melakukan perubahan menuju kehidupan yang “berkeadilan”. Tugas seorang pemikir tercerahkan adalah menghadirkan agama dalam wajahnya yang progresif dan revolusioner, sehingga agama benar-benar bermanfaat, khususnya bagi orang-orang yang lemah, serta menjadi “rahmat bagi semesta”.

Ali Syari’ati tak hanya berkutat dengan wacana dan pemikiran, tetapi juga turut berjuang untuk menegakkan keadilan dan melawan tirani kekuasaan. Ia terjun langsung ke jantung massa rakyat untuk melakukan perubahan sosial-politik yang nyata. Karena posisinya yang melawan arus mainstream inilah, maka Ali Syari’ati lalu dimusuhi oleh triumvirat kekuasaan pada zamannya, yaitu rezim politik, rezim ekonomi, dan rezim agama. Ketiga unsur ini bersekongkol dan saling meneguhkan untuk melanggengkan kekuasaan yang menguntungkan diri sendiri dan kelompoknya.

Ali Syari’ati dikejar-kejar, dipenjarakan, dan akhirnya dibunuh oleh penguasa. Meskipun telah meninggal, namun teladan kehidupan, sepak terjang, dan pemikiran Ali Syari’ati terus mengilhami generasi umat manusia dari waktu ke waktu, khusunya mereka yang berjiwa progresif dan punya semangat revolusioner untuk melakukan perubahan menuju dunia dan kehidupan yang lebih baik, adil, manusiawai, dan beradab.[]