K.H. Ahmad Dahlan: Guru Pencerah Bangsa

Rp125.000

Ahmad Dahlan adalah seorang perintis sekaligus pendiri Muhammadiyah, suatu ormas Islam terbesar di Indonesia (bahkan di dunia) di samping Nahdlatul Ulama (NU). Ahmad Dahlan adalah sosok “pembaru” yang gigih berjuang untuk umat, bangsa, dan negara. Lewat sepak terjang pribadi dan organisasi yang didirikannya, Ahmad Dahlan berusaha menyadarkan masyarakat luas—khususnya umat Islam—dari “tidur panjang”-nya. Tidur panjang yang dimaksudkan di sini adalah suatu sikap diam atau minimal pasif di tengah sistem sosial-kemasyarakatan (juga keagamaan) yang statis, beku, jumud, dan dogmatis. Selain itu, Ahmad Dahlan juga berusaha menyadarkan masyarakat luas di tengah cengkeraman penjajahan bangsa asing.

Organisasi Muhammadiyah yang dirintis dan didirikan Ahmad Dahlan dari waktu ke waktu terus maju pesat dan bertambah besar. Konstribusinya bagi bangsa dan negara sedemikian nyata dan luas. Hingga abad ke-21, Muhammadiyah telah berkembang menjadi organisasi Islam besar yang punya cabang di berbagai negara di luar Indonesia. Selain itu, Muhammadiyah telah memiliki banyak sekolah, perguruan tinggi, panti asuhan, dan rumah sakit yang dikelola secara “profesional” dan tersebar di berbagai pelosok nusantara.

Atas jasa-jasanya yang besar bagi bangsa dan negara, Ahmad Dahlan pun diangkat sebagai pahlawan nasional.

  • Penulis: Moh. Habib Asyhad
  • Penerbit: Marja
  • ISBN: 878-602-6297-00-6
  • Ukuran: 17,5 x 25 cm
  • Tebal: 96 hal
Categories: , ,

Description

Buku ini mengupas secara mendalam riwayat hidup dan perjuangan K.H. Ahmad Dahlan, seorang ulama pembaharu Islam terkemuka yang mendirikan organisasi Muhammadiyah pada tahun 1912. Gus Dur digambarkan sebagai figur yang berani "menantang badai" ketidakadilan, otoritarianisme, dan konservatisme, sambil "menaklukkan gelombang" perubahan dan tantangan zaman. Melalui gerakan pembaruan yang fokus pada pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial, Ahmad Dahlan berupaya memurnikan ajaran Islam dari praktik-praktik takhayul dan menyelaraskannya dengan kemajuan modern, menjadikannya "Guru Pencerah Bangsa" yang berhasil membangkitkan kesadaran umat untuk berperan aktif dalam memajukan peradaban dan melawan keterbelakangan di masa kolonial.