Putri Zuba

Rp99.000

Dan, betapa terkejut Zuba melihat Qasir hari itu. Bekas mahapatih ayahnya yang berkhianat itu, datang dengan luka-luka di sekujur mukanya. Hidung Qasir sudah tidak berbentuk lagi. Siapa yang tega berbuat keji kepada si tua Qasir?
“Apa maksudmu datang kemari, Qasir?” tanya Zuba berapi-api. “Apakah kamu hendak menyerahkan diri untuk dipenjara? Bukankah kamu telah berkhianat kepada ayahku?”
“Ananda Zuba…,” Qasir menghiba dengan suara serak dan memelas. Lalu ia lari dan bersimpuh di kaki Zuba. “Sungguh…, demi Allah, maafkan, Paman Qasir. Maafkan. Tapi…”
“Tapi apa, Qasir?” Puteri Zuba mengangkat pandangannya ke langit-langit istana. Ia seolah tak sudi melihat wajah Qasir.
“Tidakkah Ananda lihat…?” ujar Qasir seraya menunjuk hidungnya yang terluka. “Sepupumu, Umar, begitu kejam, Ananda. Ia tega mencederai hidung Paman hingga rusak seperti ini. Padahal Paman tidak bersalah apa-apa. Paman hanya usul agar ia tidak memberontak lagi kepada Ananda.”

***
Buat apa Qasir datang lagi ke kerajaan Hadramaut? Berani sekali ia. Padahal, ia telah bersekongkol kaum pemberontak yang telah membunuh raja Hadramaut, ayah Zuba. Benarkah Umar telah memangkas hidung Qasir? Atau hanya dusta belaka untuk mengelabuhi Zuba?
Diangkat dari cerita sejarah di Tanah Arab pada masa lalu, kisah ini akan membuat kalian terharu dan berdebar-debar mengikuti jalan ceritanya. Bahasanya enak, gampang dimengerti. Gambarnya juga sangat bagus. Kalian pasti ingin membacanya berulang-ulang, tidak hanya sekali. Cepetan![]

• Penulis: Sabrur R. Sunardi
• Penerbit: Nuansa Cendekia
• ISBN: 978-623-335-161-4
• Ukuran: 17,5 x 25 cm
• Tebal: 74 hlm

Category: Brand:

Description

Buku Putri Zuba (sering dikaitkan dengan tradisi cerita rakyat atau kisah dari Jazirah Arab) mengisahkan perjuangan dan pengorbanan seorang putri bernama Zuba di tengah tantangan politik, kekuasaan, dan intrik istana. Walaupun detailnya dapat bervariasi antar versi, umumnya cerita menyoroti karakter Zuba yang cerdas dan berani dalam menghadapi takdir yang keras atau perebutan kekuasaan. Kisah ini sering kali menyajikan tema-tema universal seperti cinta terlarang, pengkhianatan, dan pencarian keadilan, di mana Zuba harus membuktikan ketulusan dan kekuatannya untuk menyelamatkan kerajaannya atau menegakkan kebenaran di tengah tipu muslihat yang mengancam dirinya.