Tirto Adhi Soerjo: Bapak Pers Indonesia

Rp61.000

Tirto Adhi Soerjo adalah salah seorang pelopor nasionalisme kebangsaan Indonesia (dulu disebut anak hindia dan bumiputra) dan perintis pers nasional. Ia adalah seorang pejuang bangsa yang berani melawan segala bentuk kezaliman, ketidakadilan, dan penindasan. Tirto bersikap teguh melawan kolonial(isme) yang mencengkeram bumi Indonesia (dulu Hindia Belanda). Dalam pejuangannya, Tirto menempuh berbagai cara, baik lewat politik maupun media massa. Ia memelopori berdirinya beberapa organisasi kebangsaan yang membentuk kesadaran nasionalisme dan menyadarkan pribumi untuk bangkit melawan penjajahan. Selain itu, Tirto mendirikan dan mengelola berbagai media massa yang dipakainya sebagai sarana untuk mencerdaskan bangsa dan melawan segala bentuk ketidakadilan, ketimpangan sosial-politik, penindasan, dan kezaliman. Pendek kata, Tirto menjadikan media massa sebagai alat perjuangan.

Ketajaman pena Tirto serta kecerdasannya dalam mengelola berbagai media massa, sering membuat para pejabat—mulai dari tingkat rendah hingga tingkat paling tinggi—kelabakan. Untuk itu, Tirto sering dimusuhi oleh para penguasa. Mereka bersekongkol menyingkirkan Tirto dan “membunuh” eksistensinya. Namun, Tirto tak pernah gentar, ia terus mengasah penanya untuk membela kaum tertindas dan melawan segala bentuk ketidakadilan, penyimpangan, dan kezaliman. Atas jasa-jasanya yang besar bagi bangsa dan negara, Tirto Adhi Soerjo diangkat sebagai pahlawan nasional. Selain itu, ia juga memeroleh Bintang Mahaputera Adipradana dan dinobatkan sebagai “Bapak Pers Nasional”.[]

  • Penulis: M. Arief Hakim
  • Penerbit: Nuansa Cendekia
  • ISBN: 978-623-335-185-0
  • Ukuran: 14,5 x 21 cm
  • Tebal: 44 hlm

Description

Buku ini merupakan biografi komprehensif yang menelusuri jejak hidup dan perjuangan Raden Mas Tirto Adhi Soerjo (1880–1918), tokoh yang diakui sebagai Bapak Pers Nasional dan perintis jurnalisme modern di Indonesia. Karya ini menyoroti perannya yang revolusioner dalam mendirikan surat kabar pribumi pertama, Medan Prijaji, sebuah sarana penting yang digunakan untuk menyuarakan aspirasi rakyat, mengkritik keras kolonialisme Belanda, dan membangkitkan kesadaran nasional di kalangan elite pribumi. Melalui kisah hidupnya yang penuh tantangan, mulai dari aktivitas sebagai penulis tajam hingga pendirian organisasi syarikat pertama, buku ini menggambarkan bagaimana Tirto Adhi Soerjo memanfaatkan kekuatan pena untuk melawan ketidakadilan dan meletakkan fondasi bagi gerakan kebangkitan nasional melalui media massa.